Warisan Budaya dan Dedikasi: Reka Punnata, Penerus Adat Lampung dalam Membangun Demokrasi Modern
Lahir dari Keluarga Sederhana
Reka Punnata lahir di Menggala, Tulang Bawang, pada tanggal 29 November 1983. Ia dibesarkan dalam keluarga sederhana dengan ayah seorang petani dan ibu seorang pedagang. Sejak kecil, Reka sudah menunjukkan tekad dan semangatnya untuk belajar. Ia selalu menjadi siswa berprestasi di sekolahnya.
Aktivisme dan Dedikasi untuk Demokrasi
Ketika menjadi mahasiswa, Reka aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Setelah selesai menjadi mahasiswa, Reka menjadi Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Organisasi-organisasi tersebut, Reka mengasah kemampuan kepemimpinannya dan menumbuhkan rasa kepeduliannya terhadap masyarakat.
Pada tahun 2007, Reka terpilih menjadi Ketua HMI Cabang Tulang Bawang. Di bawah kepemimpinannya, HMI Tulang Bawang aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik, termasuk mengawal jalannya reformasi di Indonesia.
Pengabdian di KPU Tulang Bawang
Pada tahun 2012, Reka dipercaya menjadi Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pemilukada Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tulang Bawang. Keberhasilannya dalam menyelenggarakan pemilu yang damai dan demokratis mengantarkannya ke kursi Ketua KPU Tulang Bawang pada tahun 2014.
Perlu banyak Evaluasi menjadi Komisioner KPUD Tulang Bawang bagaimana tidak, Pemilu sebelumnya selalu konsisten dengan berbagai masalah, bahkan mendapat raport merah dari Bawaslu. Karena Tulang Bawang tidak ada pemilu, siapa yg terpilih ditentukan dari KPUD. Melalui tangan dinginnya, Wajah KPUD Tulang Bawang semakin baik, kualitas demokrsi di Tulang Bawang baik. Kepercayaan Masyarakat terhadap demokrasi semakin meningkat.
Di bawah kepemimpinan Reka, KPU Tulang Bawang terus berbenah dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilu. Berbagai inovasi dan terobosan dilakukan, seperti penggunaan teknologi informasi dalam proses pemungutan dan penghitungan suara. Hal ini terbukti dengan semakin tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu.
Tantangan dan Tekad yang Kuat
Perjalanan Reka di KPU Tulang Bawang tidak selalu mulus. Ia pernah menghadapi berbagai rintangan dan tekanan, terutama dari pihak-pihak yang ingin mencederai demokrasi. Salah satu contohnya adalah ketika ia harus berhadapan dengan upaya intimidasi dan ancaman dari oknum-oknum tertentu saat Pilkada 2017.
Namun, Reka tidak gentar. Dengan tekad dan keberaniannya, ia tetap teguh pada pendiriannya untuk menyelenggarakan pemilu yang jujur dan adil. Keberaniannya ini membuatnya mendapat penghargaan “The Most Indonesia Leadership Figure Awards 2017”.
Dedikasi untuk Masyarakat
Reka Punnata adalah sosok inspiratif yang menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia masih memiliki harapan. Dedikasi dan perjuangannya untuk mewujudkan pemilu yang adil dan transparan patut menjadi contoh bagi kita semua.
Kisah Heroik Reka Punnata:
Menentang Intimidasi: Pada Pilkada 2017, Reka Punnata menerima intimidasi dan ancaman dari oknum-oknum tertentu yang ingin mencederai demokrasi. Namun, ia tidak gentar dan tetap teguh pada pendiriannya untuk menyelenggarakan pemilu yang jujur dan adil.
Menerapkan Teknologi: Reka Punnata mempelopori penggunaan teknologi informasi dalam proses pemungutan dan penghitungan suara di Tulang Bawang. Hal ini terbukti meningkatkan efisiensi dan transparansi penyelenggaraan pemilu.
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat: Berkat kepemimpinannya, tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu di Tulang Bawang terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya dengan penyelenggaraan pemilu yang adil dan transparan.
Reka Punnata disisi Adat Lampung
Reka Punnata, penerus penyimbang Stan, sebuah nama yang mengukir sejarah dalam adat. Beliau lahir dari marga suay umpu, suku anak dalem, membawa beban tanggung jawab dari silsilah keturunan yang mulia. Dalam lintasan panjangnya, Reka menjadi pewaris kagungan dalem/kp bujung tenuk, mbul kou/tiuh tohou, kayu lemay/rumah sakit, hingga ujung gunung ilir. Sosoknya menyeluruh, tak ada keraguan atas keberadaannya.
Kisah hidup Reka tak hanya sekadar deretan keberhasilan, namun juga menandai perjalanan tokoh mahasiswa, pemuda, masyarakat, dan adat. Ia adalah pahlawan modern yang membawa semangat keberanian dan dedikasi dalam setiap langkahnya.